Ketika Street Art Tak Sekedar Corat-coret di Ruang Publik
(klik gambar untuk memperbesar)
Hi sribuddies,
Sejak menjadi bagian dari keluarga besar
designer Indonesia, mata Sribu tak pernah berhenti “menjelajah” ke sana
dan ke mari, berharap mendapat setitik inspirasi yang bisa Sribu
bagikan kepada sribuddies semua. Maklum, Sribu termasuk penganut paham
“Inspirasi bisa datang di mana dan kapan saja”. Tidakkah sribuddies juga
mengakui hal itu?
Memang sih, terkadang ada saja kendala
dalam menemukan sumber inspirasi. Apalagi, sebagai warga kota
metropolitan Jakarta, Sribu terkadang mesti menghabiskan waktu hingga
berjam-jam di belakang kemudi, hanya ditemani oleh lantunan musik dari
radio dan teriakan klakson dari mobil belakang.
Akhirnya, Sribu jadi sering melayangkan
angan dan berharap, wajah ibu kota Jakarta bisa terlihat semakin cantik.
Apalagi kan bulan ini Jakarta berulang tahun yang ke-485. Usia yang
jelas tidak muda lagi.
Sribu pun sering menerka-terka, apa ya
yang bisa kita lakukan untuk membuat Jakarta semakin menarik dan
inspiratif? Eh, pas banget, mata Sribu tertumbuk pada sebuah grafiti di
sisi underpass yang sedang Sribu lewati.
Mungkin sribuddies juga sudah pernah
melewati, melirik atau bahkan memperhatikan grafiti di sisi-sisi jalan,
baik yang dibuat secara amatir, semi-pro maupun profesional. Kalau
menurut Wikipedia.org,
grafiti (kata serapan dari ‘graffiti’) adalah coretan-coretan pada
dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk
menuliskan kata, simbol atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan
biasanya cat semprot kaleng.
Kalau mau dibahas sejarahnya sih,
grafiti memiliki kisah yang cukup panjang, berawal dari kebiasaan
manusia primitif menggunakan tulisan-tulisan di dinding untuk
berkomunikasi. Awalnya sih, tulisan yang dibuat sederhana, seperti
bagaimana cara berburu atau ajaran-ajaran spiritualisme. Kemudian,
masyarakat Romawi kuno mulai mengkreasikan grafiti sebagai bentuk
ketidakpuasan dan sindiran terhadap pemerintah (buktinya bisa ditemui di
dinding-dinding bangunan di reruntuhan kota Pompeii). Lalu, di Roma,
grafiti pun mulai dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan
pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar. Mulai deh grafiti
mengemban tugas lain sebagai medium politik.
Oh ya, grafiti juga memiliki ‘saudara’ lho. Namanya mural. Menurut Wikipedia.org,
beda antara grafiti dan mural adalah, grafiti lebih menekankan pada isi
tulisan, dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot, sedangkan mural
lebih bebas, dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu,
bahkan cat atau pewarna apapun, seperti kapur tulis.
Kalau diaplikasikan dengan tepat, mural
dan grafiti bisa menjadi pertunjukan seni jalanan yang kontemporer lho,
sribuddies. Apalagi kalau dibuat dengan ekstra serius, ditambah dengan
kemampuan seni yang tinggi. Hasilnya bisa sangat menakjubkan, seperti
yang pernah Sribu contohkan .
Beberapa seniman pun mulai memfokuskan
diri berkarya di ruang publik. Dua diantaranya adalah Banksy dan Shepard
Fairey yang sudah dikenal luas pengamat seni internasional karena
karya-karyanya yang kreatif dan kental dengan nuansa politik.
Misalnya saja Banksy. Ia adalah mastermind sekaligus eksekutor handal di balik dua street art berikut ini:
Sementara itu, Shepard Fairey adalah seniman yang membuat poster Barrack Obama berikut ini:
Tak hanya dua nama itu saja yang dikenal
sebagai ‘jagoan’ seni jalanan. Tiga nama berikut juga dikenal memiliki
identitas yang khas dan selalu konsisten menampilkan seni jalanan yang
memanjakan mata.
1. Morley
Seniman street art asal Los Angeles, Amerika Serikat ini menghabiskan
sebagian besar waktunya bermain dengan imajinasi cerdasnya untuk
menciptakan desain poster tipografi yang unik, inspiratif dan terkesan
‘jahil’. Terinspirasi oleh para pemimpi dan tokoh-tokoh terkenal di
sekitar kawasan Hollywood, Morley memutuskan untuk membuat serangkaian
poster yang – entah bagaimana – diharapakan akan meninggalkan secercah
harapan untuk jiwa-jiwa masyarakat urban yang lelah – seperti Sribu,
hehehe… Ciri khasnya adalah menampilkan gambaran situasi yang banyak
ditemui awam, dan ditekankan oleh huruf-huruf tebal.
Berikut beberapa contoh karya Morley:
2. Swoon
Yang satu ini adalah seniman wanita yang juga memilih aliran street art. Asalnya dari Brooklyn, Amerika Serikat, dan karya-karyanya biasanya menggabungkan seni instalasi dan cetakan dari wheatpaste.
Design-design poster karyanya biasanya menampilkan ekspresi orang-orang
di sekitarnya, yang sedang mengerjakan kegiatan-kegiatan yang umum
sehari-hari. Swoon termasuk seniman yang produktif. Ia biasa terlibat
dalam beberapa proyek. Salah satu proyek terbarunya berjudul “Swimming Cities of Serenissima”.
Berikut beberapa contoh karya Swoon:
3. Above
Seniman ini termasuk salah satu dari sedikit seniman street art yang terkenal namun ‘tak dikenal’. Maksudnya, tak pernah diketahui pasti siapa orangnya alias anonymous. Above terkenal dengan karya-karya ‘art tours’-nya
yang konsisten. Karyanya tidak hanya bisa ditemui di negara Paman Sam
saja lho, tapi sudah merajalela hingga ke Benua Eropa bahkan Benua
Australia. Instalasi “Arrow Mobile”-nya yang ikonik biasanya
digunakan tergantung dari proyek yang sedang dikerjakannya, atau tempat
ia merencanakan proyek tersebut. Dia juga sudah pernah mengerjakan mural
yang menggabungkan pesan pendek atau permainan kata-kata yang dapat
dilihat di berbagai belahan dunia. Duh, Sribu jadi penasaran, sebenarnya
siapa ya Above itu.
Tapi sebelumnya, berikut Sribu tampilkan beberapa contoh karya dari Above dulu deh.
Weleh, weleh, keren-keren banget ya
karya seni jalanan di artikel ini. Sribu jadi (kembali) bermimpi, kalau
saja Jakarta-ku yang tercinta ini bisa memiliki seni jalanan yang
kontemporer seperti itu. Pasti deh tak akan bosan bergelut di tengah
kemacetan – well, bosan juga sih, tapi setidaknya sedikit lebih terhibur
kan?
Bagaimanapun, Sribu tetap cinta Jakarta
kok, dan Sribu ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada kota tercinta
ini. Semoga di tahun-tahun mendatang, Jakarta lebih bersahabat dan
menjadi kota yang lebih nyaman untuk dihuni ya.
Dirgahayu, Jakarta!
Psst, buat sribuddies yang ingin mengucapkan selamat ulang tahun buat Kota Jakarta, bisa ditulis di wall Facebook fan page Sribu.com atau mention Twitter @sribudotcom
juga lho. Tentu saja, bukti nyata lebih berkesan. Makanya, dalam rangka
menyambut HUT Jakarta ke-485, yuk berkreasi dengan mengikuti
kontes-kontes design di Sribu.com.
Demikian lah Artikel yang kami buat tentang Street Art, Silahkan bergabung bersama kami di
no togel hari ini, togel online Singapore, agen togel online, agen togel Singapore, agen togel, online togel